Ketika mendengar kata '“belajar”, apa yang ada di pikiran lo?
Kalau lo seperti kebanyakan orang, kemungkinan yang lo bayangkan adalah
Duduk mendengarkan guru / dosen mengajar
Membaca buku, artikel, maupun ebook
Menonton video youtube tutorial
Wajar banget kalau lo memikirkan hal di atas
Belajar sangat erat kaitannya dengan mengonsumsi informasi
Itulah yang ditanamkan ke kita selama bangku sekolah
Ketika kita mulai bekerja, definisi belajar jadi bergeser
Kita memilih pekerjaan dimana kita bisa belajar
Kita mencari mentor supaya kita bisa belajar
Kita mengikuti training perusahaan supaya bisa belajar
Kalau lo beruntung, lo punya manager yang mikirn proses belajar lo di kantor
Dia akan milihin project yang sejalan dengan tujuan perusahaan dan aspirasi belajar lo
Dia akan kasi lo input mengenai hard skill dan power skill supaya lo makin efektif
Dia juga akan rekomendasi training, buku, dan website apa yang sebaiknya lo kulik
Kalau lo ga punya manager yang lakuin itu buat lo, ga masalah
Itu artinya kesempatan buat lo untuk belajar proaktif untuk merencanakan pengembangan diri lo
Gue akan bantu lo dengan sharing framework, cara memakainya, dan juga template yang bisa lo gunakan
Introducing: Individual Development Plan
Individual Development Plan bisa bantu lo merencanakan karir dan pengembangan diri yang ingin lo capai.
Kerangka kerja ini dibuat pada 1980-an dengan melibatkan 200 eksekutif untuk mencari tau kunci kesuksesan karir mereka.
Hasilnya:
70% Pembelajaran dari pengalaman Belajar dari pengalaman langsung (on the job learning)
20% Pembelajaran sosial Belajar dari interaksi dengan orang lain. Bisa dengan mendapat feedback dari mentor, manager atau peer
10% Pembelajaran formal Belajar terstruktur dari course, sekolah, atau pelatihan
Pengalaman langsung memberi kontribusi paling besar, sedangkan pembelajaran formal memberi pengaruh paling kecil.
Lalu bagaimana memanfaatkan framework ini untuk membuat career plan?
Step 1: Tentukan titik awal dan titik akhir
Kalau kita mau melakukan perjalanan, kita biasanya ngecek petanya melalui Google Maps.
Semakin jelas titik awal dan titik akhirnya, maka semakin akurat petanya. Sehingga kita bisa memilih rute tercepat yang bisa ditempuh.
Jadi tanyakan 2 hal ini?
Di mana posisi lo sekarang?
Di mana tujuan yang ingin lo capai?
Contohnya:
From: Gue sekarang junior sales representative yang fokus mendapatkan konsumen.
To: Jadi marketing sales manager yang membuat strategi marketing, memimpin tim kecil, dan memastikan tim berhasil mencapai target penjualan.
Note:
Tujuan yang dimaksud bukan tujuan akhir, tapi tujuan besar yang ingin lo capai in short term
Bisa diskusi sama manager atau mentor yang lo percaya
Step 2: Kumpulkan Data
Dari framework tadi, kita bisa membuat rencana untuk menyiapkan komposisi yang tepat untuk 3 hal ini.
On the job training seperti apa yang perlu dilakukan untuk mencapai target
Interaksi sosial seperti apa yang perlu dibangun untuk mencapai target
Pendidikan formal apa yang butuh dijalanin untuk mencapai target.
Karena dari 3 hal tadi, pengalaman langsung jadi aspek paling penting dan signifikan, lo bisa beri fokus lebih dan perdalam di sini.
Cara mencari tau seperti apa pengalaman langsung yang lo butuhkan bisa dengan observasi dan wawancara expertise di bidang lo.
Cari tau pengalaman fungsional dan manajemen yang dia punya
Fungsional: tugas-tugas spesifik di bidang tersebut. Misalnya mendapat pembelian, membuat marketing content, membuat strategi penjualan, dls.
Manajemen: mengelola tim Misalnya mengelola tim di startup, corporate, dan lainnya
Step 3: Bikin Rencana Pembelajaran
Dari data yang sudah terkumpul, buat list pengalaman mana yang cocok dengan konteks lo.
Buat prioritas dari yang paling penting sampai kurang penting.
Dengan list tadi, lo bisa mulai perjalanan karir lo dengan fokus melakukan pembelajaran-pembelajaran yang lo butuhkan.
Lo bisa buat dengan template di bawah ini
Kalau dari proses perencanaan ini lo menemukan bahwa lo membutuhkan untuk mengikuti training, lo bisa mempertimbangkan untuk undang gue ke kantor lo
Silakan isi form di halaman ini ya untuk kabarin gue kebutuhan lo seperti apa
Closing Thoughts
Salah satu kekhawatiran gue ketika memutuskan ga kerja kantoran lagi adalah gue ga bisa belajar dengan efektif
Dengan punya individual development plan, gue tetep bisa belajar dengan efektif tanpa perlu bergantung sama manager gue
Gue harap, framework ini akan membantu lo juga supaya bisa belajar dengan efektif
Kalau lo mau minta input dari gue, silakan kirim IDP yang udah diisi ke email ini ya
Gue akan review dan kasi lo input
Best of luck, buddy!
Content of The Week
Belakangan ini gue sering banget dapat pertanyaan soal career switching. Di episode ini gue sharing cara merencanakan career switching, ngobrolin topik ini sama manager kita, dan juga menentukaan saat yang tepat untuk pindah. Simak di Episode Pertama Career Buddy Podcast
Kalau kita googling skill apa aja yang sebaiknya dimiliki manager, pasti kita akan menemukan daftar yang panjang. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan gue selama ini, ada 5 skill paling penting yang wajib dimiliki manager.
Meeting itu sering dianggap aktivitas yang malesin dan buang-buang waktu. Gak heran karena pada prakteknya banyak yang mengadakan meeting yang tidak menghasilkan progress apa-apa. Gue merangkum 10 tips untuk membuat meeting lo produktif.
Dulu gue sebel kalo punya bos yang micromanage. Karena gue ngerasa gak dipercaya, ga punya otonomi di kerjaan, dan jadi stres karena tiap hari dimintain update status. Setelah ngobrol sama HRD, gue jadi sadar kesalahan gue selama ini.
Comentarios