Tips praktikal dari buku Atomic Habit, Feel Good Productivity, dan Humor Seriously
Di tahun 2024 ini gue set intensi untuk bisa lebih menikmati pekerjaan gue
Wait, emang lo ga enjoy pekerjaan lo Vic?
Well, let me share the context.
Saat ini gue membangun usaha sebagai trainer untuk korporasi
Gue menikmati banget sebagian besar dari pekerjaan gue
Hal yang gue sukai misalnya
Bisa ngulik isi buku
Brainstorming ide training
Diskusi dengan klien yang kooperatif
Bikin framework untuk diajarkan
Deliver sesi training
Melihat dampak dari training gue terhadap para peserta
Dapat fee yang sesuai dengan rate gue
At the same time, ga semua hal tentang pekerjaan gue bener bener gue sukai
Beberapa hal yang gue masih belajar untuk enjoy adalah
Menunggu konfirmasi dari klien yang kadang ga tentu
Bertemu calon klien yang hanya mau tau beres aja
Proses tawar menawar, terutama untuk klien yang hanya mencari biaya termurah
Mempersiapkan training ketika waktunya mepet
Mengurusi administrasi
Di tahun 2024 ini gue bertekad untuk lebih menikmati prosesnya baik hal yang gue sukai dan hal yang kurang gue sukai
Kenapa gue mau melakukan ini?
Karena gue berniat untuk melakukan profesi ini dalam beberapa tahun ke depan
Dan gue percaya satu hal
Satu satunya cara untuk bisa melakukan suatu hal dalam jangka panjang adalah menikmati prosesnya
Strategi gue untuk bisa lebih menikmati prosesnya
Gue akan pinjem framework yang gue pelajari dari Atomic Habit tentang 3 lapis dari perubahan perilaku
Framework ini menyatakan kalau kita mau mengubah outcome, kita mulai dengan mengganti identitas dan memperkenalkan proses
Kalau outcomenya gue mau lebih menikmati pekerjaan gue, maka gue perlu mulai dengan mengidentifikasi identitas dan memperkenalkan prosesnya
c
Nah pertanyaannya, emang apa yang salah dengan identitas dan proses gue?
Dari hasil refleksi gue sadar satu hal
Gue punya identitas sebagai “Serious Person”
Identitas ini berasal dari kepercayaan yang gue miliki yaitu
“kalau mau sukses maka lo harus take things seriously”
Tanpa bermaksud menyalahkan siapapun, gue mempelajari kepercayaan ini di tempat kerja
Gue somehow mendapat nuansa kalau lo mau dianggap maka lo harus serius
I mean siapa sih yang mau ke dokter terus dokternya ngasi diagnosis dengan cengengesan
Tapi ternyata gue punya miskonsepsi soal jadi orang serius
Miskonsepsi tentang kerja harus serius
Menariknya gue menemukan miskonepsi ini secara tidak disengaja
Jadi tahun lalu gue ngambil test gratis di sini
Dari hasil testnya gue menemukan kalau gue orangnya cenderung serius
Well ga kaget sih
Tapi gue jadi reflect apakah ini membantu gue untuk go to the next level atau tidak
Dan Vicario being Vicario, tentunya mencari buku untuk mencari framework
Dari situlah gue ketemu Humor Seriously, yang ditulis oleh Dosen dari Stanford Jennifer Aaker dan Naomi Bagdonas. Kalau mau beli bukunya bisa disini (Affiliate Link)
Dari buku ini gue jadi sadar kalau ternyata gue punya persepsi yang salah tentang keseriusan di tempat kerja.
Dari buku ini juga, gue belajar sebuah konsep bernama levity
Apa itu levity?
Levity adalah sebuah situasi dimana kita membuka diri dan secara aktif mencari momen yang menyenangkan.
Biar kebayang gue kasi contoh ya
Ketika mau presentasi sama atasan yang sulit, kita punya 2 opsi
Pertama, Kita stress setengah mati memastikan semua data udah bener, bikin script kata per kata, mengantisipasi semua pertanyaan yang dikasi sama beliau
Kedua, kita anggep ini sebagai sebuah game dimana kita perlu menaklukkan lawan yang kuat. Ketika berhasil kita akan dapat poin yang lebih besar.
Dari sini gue jadi sadar kalau selama ini gue tidak secara aktif mencari levity dalam kehidupan professional gue
Hence gue decide untuk memasukkan levity ke dalam hehidupan sehari hari
Kalau balik ke buku Atomic Habit maka fokus buat jangan langsung ke praktek tapi bikin identitas baru dulu
Identitas Baru Gue
Pas banget gue mengawali tahun 2024 dengan membaca Feel Good Productivity karangan Ali Abdaal, productivity youtuber paling populer di dunia.
Gue baru baca 20% tapi udah banyak nemu insight menarik di buku ini
Salah satunya, buku ini menganjurkan sebuah eksperimen yaitu
“Don’t be Serious. Be Sincere”
Definisi sincere di buku itu adalah
Cukup serius untuk mencapai sebuah hasil
Ga terlalu serius untuk terobsesi sama pencapaian
Bisa menertawakan kesalahan
Menikmati perjalanannya
Ini mirip banget dengan apa yang dibilang sama Sadhguru, pakar spiritual dari India kalau kita itu sebaiknya jadi “Intense and Relax”
Yang artinya mau memberikan yang terbaik tapi melakukannya dengan kesantaian
Maka dari itu di tahun 2024 gue mau belajar menjadi
Sincere Entrepreneur
Gue tetap mau dapat
profit lebih gede
audience lebih banyak
impact makin meaningful
Dan gue mau make sure kalau gue
santai menjalani prosesnya
tetap menjadi diri gue sendiri
bisa menjaga keseimbangan dalam hidup gue
Kalau mau beli bukunya bisa kesini ya
Rencana gue menjadi Sincere Entrepreneur
Ayolah kita pakai 4 hukum perubahan perilaku dari buku atomic habit
Law 1: Buat itu jelas
Gue nempel post it ini di monitor kerja gue
Harapannya ini bisa jadi pengingat kalau gue mulai kembali menjadi Serious Person
Law 2: Buat itu menarik
Dari dulu gue selalu mengagumi orang yang santai tapi get things done
Probably gue akan memvisualisasikan ini secara lebih sering supaya ingat selalu
Law 3: Buat itu mudah
Setiap kali gue stress berlebih, gue akan tanya diri gue
“What would this look like if it were fun?”
Gue akan mencoba menantang diri gue untuk bisa memasukkan elemen fun sebanyak yang gue bisa
Law 4: Buat itu memuaskan
Mulai bulan depan, gue akan coba untuk journalling tentang ini
Gue tulis itu di journal supaya pas gue lihat rasanya bikin happy
Now it’s your turn
Supaya ini actionable, gue mau nanya sama lo beberapa hal
Identitas apa yang ingin lo miliki tahun ini?
Apa mantra yang akan lo gunakan untuk memperkuat identitas itu?
Gimana rencana lo untuk menerapkan 4 hukum perubahan perilaku?
Bisa langsung share di comment atau reply ke email gue ya
That’s it for today
Semoga tahun 2024 jadi tahun terbaik buat lo buddy!
Content of The Week
Kadang kita terjebak dengan banyak strategi dan framework untuk jadi produktif. Padahal kita sebenarnya hanya perlu paham 3 aspek yang paling fundamental. Salah satu framework yang gue suka adalah TEA Framework. Cek di sini.
Banyak orang gagal mengubah bad habit, bukan karena ga termotivasi. Tetapi karena salah memilih strategi. Ini juga alasan kenapa peringatan di bungkus rokok itu ga bikin orang berhenti rokok.
Menurut riset 44% pekerja di seluruh dunia mengalami stres karena pekerjaan. Gue bertanya-tanya kenapa ya hal itu terjadi. Setelah baca buku Happiness Advantage, gue jadi paham kalau selama ini formula bahagia yang kita yakini itu keliru.
Kadang kita membuat pertimbangan sempit dalam memilih perusahaan tempat kita bekerja. Misalnya, ah yang penting BUMN, yang penting unicorn, dan lainnya. Sementara itu mengabaikan pertimbangan yang lebih fundamental. Ini cara tepat memilih perusahaan.
Comentarios