top of page
Writer's pictureVicario Reinaldo

3 alasan gaji tinggi dan minim stress adalah tujuan karir yang overrated | #4



Apa tujuan karir lo sekarang?

Apakah mendapat uang sebanyak-banyaknya?

Atau yang penting enjoy, happy, dan ga stres?


Kalo jawaban lo iya, wajar dan bahkan ini jadi kriteria pekerjaan terbaik di Amerika Serikat dari riset Careercast

Kriterianya adalah:

  • Apakah gajinya tinggi?

  • Apakah akan dibayar tinggi di masa depan?

  • Apakah bikin stres?

  • Apakah lingkungan kerjanya ga menyenangkan?

Pada intinya adalah gaji tinggi dan less stress


Gue akan bahas kenapa dua tujuan karir ini overrated

Alasan 1: Pekerjaan tanpa stress belum tentu baik

Pekerjaan yang sangat gampang itu buruk karena bikin kita bosen

Sebaliknya, punya pekerjaan yang terlalu sulit itu juga buruk karena bikin kita stres kronis

Jadi idealnya adalah pilih pekerjaan yang bisa men challenge diri kita dan sedikit melebihi kemampuan kita

Itulah yang dinamakan flow



Ketika berada di dalam zona flow, kita mencapai performa maksimal

Kita ga inget soal waktu, bisa perform dengan baik, dan belajar

Ga heran setelah menghabiskan waktu di zona ini kita capek secara fisik tapi semangat secara mental.


Sebagai contoh, gue sebagai seorang trainer kadang bosen kalau cuma bawaisepern materi yang sama dengan cara yang sama

Ga jarang gue mencoba untuk masukin framework, riset, atau story baru di dalam materi gue

Kadang deg deg an juga karena ga yakin peserta akan suka

Tapi itulah yang bikin pekerjaan lebih enjoyable


Alasan 2: Uang bikin bahagia, tapi sampai batasan tertentu aja

Kalau tujuan karir kita adalah uang, itu wajar dan gak salah

Keamanan finansial memang jadi prioritas utama dalam karir buat sebagian besar orang


At the same time, gue mau mengajak lo berpikir dengan cara yang sedikit berbeda

Dari buku Psychology of Money gue belajar konsep Fulfillment Curve

Kalau digambarin bentuknya seperti ini



Tingkat kebahagiaan kita itu akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya uang yang kita spent sampai di satu titik

Setelah itu, no matter how much money yang kita spend, tingkat fulfillment gak akan bertambah

Ini juga sejalan dengan riset yang dipublish sama Kahneman and Deaton paper di tahun 2010.


Dari hasil survey ke 450.000 orang Amerika, angka cukup tersebut ada di 75.000 USD setahun alias 1.1 M Rupiah per tahun.



Beneran penasaran kalau angka di Indonesianya seperti apa sih

Alasan 3: Lebih banyak uang akan lebih bisa dinikmati sama orang yang bahagia

Di tahun 2021, ada riset baru yang dilakukan sama Matthew Killingsworth berjudul “Wellbeing akan meningkat seiring bertambahnya income, even di atas 75.000 USD per tahun. Ini lumayan bikin perdebatan karena bertentangan dengan konklusi dari riset sebelumnya.



Setelah dikulik ternyata memang mereka menggunakan pendekatan riset yang berbeda sehingga hasilnya berbeda.

Untungnya mereka memutuskan untuk collab bikin paper bareng untuk mencapai sebuah konklusi

Lebih banyak pemasukan berkorelasi dengan tingkat kepuasan hidup dan emosional yang lebih tinggi


Yang menarik adalah konklusi berikutnya

Kenaikan pemasukan yang sama memiliki dampak yang berbeda terhadap orang yang sudah bahagia dan belum bahagia

Kenaikan income terhadap orang yang sudah bahagia akan berdampak lebih besar terhadap orang yang belum bahagia.


Bisa jadi karena ini masalah yang bikin kita ga happy seperti kehilangan orang yang berarti, punya keluarga toxic, dan konflik sama orang sekitar ga bisa diselesaikan dengan uang.

Kesimpulan:



Dari hasil riset ini gue setuju kalau income kita belum mencapai target, maka kita perlu fokus untuk menaikkan income

At the same time, gue mau share salah satu prinsip keuangan yang gue pelajari baru baru ini

Selalu balance antara ngumpulin duit dan menikmati kerjaan kita


Kalau tertarik untuk tahu cara untuk balancing antara menikmati pekerjaan dan ngumpulin duit, silakan reply yes ke newsletter ini karena bisa jadi gue kulik lebih dalam

That’s it for now!

Content of the week

Sejak SMA dan kuliah, gue ga suka banget sama pelajaran akuntansi. Even pas kerja, gue menghindari financial modelling. Apakah lo juga seperti itu? Gue akhirnya belajar manage keuangan dengan pendekatan project management. Simak tutorialnya disini

Die with zero adalah sebuah filosofi dimana kita menghabiskan uang yang kita habiskan di masa hidup kita. Ini agak bertentangan dengan common practice dimana kita hemat dan memberikan warisan kepada keturunan kita. Good read kalau berminat untuk mendapat perspektif lain soal keuangan

Dari hasil kerja sama 50+ leaders, paling respect sama leader yang melakukan hal ini. Kalau leader yang oke versi lo itu yang seperti apa?

Hambatan utama dari produktif di kantor adalah adanya atasan yang suka ngasi deadline mendadak. Ini cara bilang enggak tanpa jadi orang yang menyebalkan

In case belum, subscribe for weekly insight mengenai karir

1 view0 comments

Comments


bottom of page