Di awal karir, gue suka bergosip tentang orang lain yang lebih sukses
Kurang lebih bunyinya kayak begini
“Wah gila banget ya dia di umur 27 tahun udah jadi C Level”
“Eh keren banget ga sih dia masuk list Forbes 30 Under 30”
“Eh denger denger dia gajinya udah 3 digit loh.”
Itu adalah sedikit dari beberapa hal yang muncul ketika gue ngobrol sama teman lama
Di satu sisi beneran kagum sama orang orang yang bisa sukses di usia muda
Apalagi kalau gue tau benar dulu situasi mereka seperti apa
At the same time, ga memungkiri adanya perasaan negatif yang muncul
Mulai dari iri hati kenapa gue ga ada di posisi mereka
Insecure kenapa gue merasa diri gue gini gini aja
Hingga perasaan blaming sistem yang menurut gue ga adil
Ada momen di hidup gue ketika gue tau orang yang gajinya lebih gede dari gue padahal lebih gabut, gue merasa emosi
Gue merasa dunia kok ga adil banget ngasi reward ke orang orang tersebut.
Gue lupa turning momennya apa tapi at one point gue memutuskan kalau
Membandingkan diri sendiri sama orang lain itu ga ada habisnya
Buruknya gue ada habit kalau orang itu gue udah susul, gue akan cari pembanding lain yang memotivasi gue
Akibatnya no matter apa yang gue udah accomplish, gue ga pernah merasa cukup
Membandingkan diri sama orang lain itu ga adil buat diri kita sendiri
Sejak sekolah kita dibiasakan dengan keadaan kalau kita punya similar starting point
Mulai sekolah di hari yang sama, belajar yang sama, ujian yang sama
Sementara itu di dunia kerja kita ada starting point yang berbeda
Menang ataupun kalah sama sama negatif
Ketika gue menang dibandingkan orang lain, apa sih manfaatnya?
Kepuasan sesaat doang bahwa gue memenagkan sesuatu
Even ketika menang, ada dampak negatif yaitu gue cuma bisa merasa cukup kalau gue menang
Dan gue cenderung menilai kualitas seseorang dari pencapaian dia
Menurut gue ini ga sehat dan ga sejalan sama nilai yang mau gue anut
Dari kesadaran itu gue jadi belajar beberapa hal
Lesson 1: Kita yang ngeset timeline buat kita
Bukan orang tua, sodara, tetangga, temen, atau netizen.
Kita juga berhak memutuskan kalo kita gamau punya timeline
Sukses di usia muda memang jadi hal yang sensasional karena tidak biasa
Justru karena tidak biasa, jadi kurang adil kalau kita menjadikan itu sebuah standard
Buat lo yang mau punya timeline, saran gue fokus sama process goal instead of output goal
Instead of fokus mau punya duit 1 M di umur 30 tahun
Coba pasang target mau nabung berapa banyak setiap bulannya
Itu jauh lebih actionable karena kita yang pegang kendali
Lesson 2: Setiap orang punya starting point yang berbeda
Ngeliat orang lain yang mulai kerja di umur yang sama bikin kita mikir kalau kita punya starting point yang sama
Bisa jadi dia dimodalin bapaknya, udah rajin baca buku dari jaman kita masih hobinya main, atau bahkan udah mulai bikin usaha sampingan kecil kecilan
Kita ga akan bisa tau secara presisi apa yang bikin orang lain ada di titik dia sekarang
Instead of sirik sama mereka, coba belajar apa yang bikin mereka sukses
Gue masih suka sirik sama content creator yang kontennya B aja tapi kenapa viewnya jauh lebih banyak dari gue
Sering gue punya victim mindset yang bilang kalau ah dia mah emang artis aja
Setahun belakangan gue lagi coba membangun habit untuk terus mengamati dan belajar apa yang bisa gue tiru dari mereka
Lesson 3: Pilih inner circle kita dengan hati hati
Ketika kita sekolah, pertemanan kita berbasis dengan jarak
Kita deket sama tetangga kita
Kita berteman baik sama temen yang satu sekolah bareng bareng
Nah cara ini perlu direvisit ketika kita udah mulai berkarir
Ketika kita mulai berkarir, kita akan punya prioritas yang berbeda beda
Ada yang mengejar jenjang karir, ada yang mau bangun usaha, ada yang mau pensiun dini, ada yang gamau apa apa
Pilihlah inner circle yang bisa bantu lo selangkah lebih dekat sama tujuan yang lo mau
Bukan berarti musuhan sama mereka yang ga sejalan
Melainkan spending way more time dengan mereka yang sejalan dan sevisi
Jadi apa yang akan lo lakukan setiap lo merasa insecure melihat orang yang lebih berpengalaman dari lo?
Content of the week
Youtube - Cara mulai freelancing untuk pemula
Gue dapat banyak banget pertanyaan di twitter soal topik ini. Daripada gue jelasin sepotong, gue bikin aja videonya. Di sini gue jelasin step by step tutorial untuk bisa mulai freelancing tanpa harus ninggalin full time job lo
Awalnya gue suka banget Psychology of Money dari Morgan Housel. Setelah baca I Will Teach You to be Richnya Ramit Sethi, gue ternyata lebih suka. Cek summary nya ya siapa tau lo juga suka
LinkedIn - 5 step untuk bangkit dari kegagalan karir
Gua pernah mengalami kegagalan dalam karir mulai dari dipecat, bertengkar dengan atasan, hingga gagal mendeliver suatu project. Setiap kali mengalaminya, gue melakukan 5 step ini yang bisa lo coba juga
Instagram - Hack supaya pede saat presentasi
Biarpun udah deliver presentasi ribuan jam, tetep aja gue suka grogi. Untuk mengatasinya, gue menggunakan teknik yang satu ini. Hintnya: Cristiano Ronaldo
Have a great week!
Comentarios