top of page

Cerita gue menavigasi Quarter Life Crisis | #26

Writer: Vicario ReinaldoVicario Reinaldo

3 Practical step yang gue lakukan dan bisa lo coba juga




Beberapa waktu yang lalu seorang teman ngajak gue ngobrol

Dia memulai pembicaraan dengan bilang

“Vic, gue galau banget karir gue mau dibawa kemana”

Dia pun lanjut menceritakan situasi dia saat ini dan opsi yang sedang dia pertimbangkan

Dia juga nanya gimana gue menavigasi situasi kegalauan karir gue


Gue pun share cerita gue menavigasi Quarter Life Crisis gue

Biarpun temen gue ini udah di atas 25 tahun, cerita ini tetap resonate

Karena quarter life crisis itu bisa aja terjadi anytime between 20-30 tahun

Nah di newsletter kali ini gue akan share hal yang gue share sama temen gue itu


Quarter Life Crisis itu Wajar

To set the context, umur 20-30 itu memang krusial banget

Di fase itu kita mulai dituntut untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab dengan konsekuensinya

Ga heran banyak yang frustrasi sampai krisis identitas

Riset dari LinkedIn juga menunjukkan apa yang dirasakan sama orang-orang di usia 25-33 tahun



Tiga aspek teratas yang dirasakan orang-orang ternyata seputar karir

  • Ga yakin langkah selanjutnya di karir dan hidup

  • Frustrasi dengan opsi karir

  • Ga mendapatkan penghasilan yang cukup

Jadi kalau lo merasakan ini tuh sangatlah wajar

Now let me share my story


Cerita Quarter-Life Crisis Gue

7 tahun yang lalu gue juga mengalami quarter-life crisis

Gue clueless tentang jalur karir seperti apa yang akan gue tempuh

Saat itu gue baru cabut dari kantor gue yang lama karena gue ada konflik dengan atasan gue

Momen itu adalah kedua kalinya gue cabut di tahun yang sama

Gue sampe mikir apa emang gue ga ditakdirkan buat kerja kantoran ya


Gue saat itu ada di beberapa percabangan

Pertama: langsung apply kerja lagi

Kedua: langsung mulai usaha aja

Ketiga: ambil career break dulu


Yang gue putuskan

Career break

Gue akan break selama 3 bulan

Setelah itu gue akan kerja / usaha sendiri


Awalnya serem banget karena gue ga pernah ada di posisi ini sebelumnya

Di kerjaan pertama, gue udah dapet offer 4 bulan sebelum mulai

Di kerjaan kedua, gue udah dapat offer 2 bulan sebelum mulai

Sekarang, not even gue tau gue akan ada dimana dalam 3 bulan ke depan


Akhirnya bermodal dana darurat selama 6 bulan, gue memberanikan diri untuk menempuh proses soul searching ini

Ada 3 hal yang gue lakukan saat itu


Step 1: Cari waktu buat lebih kenal sama diri sendiri

Selama 1.5 tahun gue berkarir, gue lebih banyak fokus untuk kerja aja

Jarang gue reflect

  • Emangnya ini kerjaan yang gue mau?

  • Apa kelebihan gue?

  • Apa hal yang bikin gue berbinar-binar?

Dari proses ini, ini ada beberapa lesson yang gue dapatkan

  • Pertama: Selama ini gue memilih karir berdasarkan apa yang kata orang keren daripada apa yang sebenernya cocok buat gue

  • Kedua: Gue perlu belajar gimana caranya bekerja dengan lebih efektif dengan atasan yang berbeda beda

  • Ketiga: Gue masih ingin berkarir di dunia people development karena ini masalah yang menarik banget buat gue pecahkan dan sarana gue untuk bisa memiliki karir yang berdampak

Proses ini penting banget untuk menentukan langkah apa yang selanjutnya gue lakukan


Step 2: Ngobrol sama orang orang baru

Tujuan gue ngobrol adalah untuk memperluas cakrawala gue mengenai dunia di luar sana

Itu juga membantu gue untuk bisa tau opsi apa yang bisa gue pilih

Gue cukup clear kalo gue mau berkarir di bidang people

Dalam proses ini gue ngobrol sama 70 orang, mostly stranger


Dari proses itulah akhirnya gue berhasil dapat 10 job offer dan akhirnya memilih yang paling cocok buat gue

Ga cuma itu gue juga belajar skill yang sangat berharga yaitu caranya networking sama stranger


Mulai dari gimana ngajak kenalan di internet, ngajak ketemuan, sampe bisa ngobrol berjam jam saat ketemuan

Gue udah sempet nulis disini

Skill itu kepake banget sampai hari ini


Even gue baru aja kongkow sama 2 orang lain yang ketemu di meetup gitu

Kita bonding dengan satu kesamaan: sama sama punya weekly newsletter hahahah




Step 3: Ngelakuin eksperimen yang tertunda

Saat itu, gue akhirnya mewujudkan wishlist menjadi career coach

Gue fokus membantu temen temen yang mau masuk management consulting

Dari situ gue dapat taste gimana sih rasanya jadi freelancer


Pengalaman ini bikin gue semakin yakin kalo gue sebaiknya kerja dulu

Secara finansial sebenernya cukup oke kok

Tapi gue merasa gue masih butuh buat ngembangin skill dan kedewasaan sebelum menempuh jalur tersebut


Most importantly gue gamau memilih ini karena gue kabur dari dunia kerja kantoran yang belum gue kuasai


Gue akhirnya balik kerja lagi dengan pemahaman yang jauh lebih dalam soal diri gue dan kerjaan yang gue ambil

Itulah yang akhirnya bisa bikin gue untuk belajar dari kesalahan gue di kantor yang sebelumnya

Ngambil break 3 bulan jadi salah satu keputusan terbaik dalam hidup gue


Closing Thought

Nah kalo lo menghadapi quarter life crisis mungkin lo bertanya tanya

"Apakah gue harus resign dan break selama 3 bulan?"

Well, ga harus sih


Selama lo tau gimana caranya mengatasi situasi lo

Pondasi paling penting untuk keluar dari quarter-life crisis adalah dengan mengenal diri lo sendiri lebih dalam dan objektif

Ketika lo punya clarity tentang siapa diri lo dan apa yang lo mau, lo akan lebih mudah membuat keputusan karir

Best of luck, buddy!


Content of The Week

Salah satu masalah yang sering gue temui dari obrolan bareng temen-temen gue adalah kerja ga sesuai passion. Gue pun pernah mengalaminya. Di post ini gue share gimana cara gue perform tetap oke meskipun kerja ga sesuai passion.

Personal development expert melakukan riset selama 20 tahun untuk mencari habit paling berpengaruh untuk kesuksesan orang di jangka panjang. Hasilnya ada 6 habit,gue share habit no 1 yang paling powerful.

Tanpa disadari, manager melakukan 5 kesalahan yang bisa bikin bawahan stres. Memang ini tidak mudah, tetapi manager bisa mulai aware dan melakukan perubahan sedikit demi sedikit.

Dulu gue kagum sama orang yang bisa kerja lembur. Gila banget, kok mereka kaya ga pernah kehabisan energi. Tapi saat ini gue kagum sama orang yang kerja tenggo atau bahkan bisa kerja cuma 4 jam sehari. Gue bahas kunci jadi produktif di sini.

Comments


© 2025 by Vicario Reinaldo
bottom of page