Enggak sih, selama lo melakukan ini
Artificial Intelligence (AI) jadi istilah yang booming beberapa tahun belakangan ini.
Setahun belakangan, istilah ini menjadi semakin booming karena adanya teknologinya lebih mudah diakses oleh masyarakat
Teknologi tersebut adalah Generative AI, dimana AI mulai bisa menggenerate / membuat sesuatu
Salah satu teknologi Generative AI paling populer adalah Chat GPT.
Ketika pertama kali nyoba pake ChatGPT, gue takjub sih sama kapabilitasnya
Cuma dengan masukin instruksi / prompt doi bisa balikin kata kata yang sangat well written
Dan semakin dikulik, semakin banyak yah yang bisa dilakukan sama Generative AI
Mereka juga bisa bikin gambar, edit video, dan mengkonversi tulisan menjadi suara
Dari hasil diskusi gue so far, selalu ada pertanyaan
Apakah AI ini akan berpengaruh buruk buat masa depan manusia?
Gimana tuh nasibnya kita kalau kerjaan bisa digantikan oleh AI?
Untuk menjawab ini, gue coba untuk melakukan riset
Baru-baru ini riset World Economic Forum menyebut:
44% skill inti pekerja diperkirakan akan berubah dalam 5 tahun ke depan.
Artinya, ketika kita ga mau untuk meng-upgrade diri dengan skill-skill baru yang dibutuhkan di masa depan, ya berarti siap-siap digantikan sama AI.
Nah apa aja sih skill baru yang dibutuhkan
Pola yang gue tangkap dari skill di atas adalah:
1. Skill di atas ga bisa tergantikan oleh AI
Coba aja lo galau karir terus lo tanya ke Chat GPT. Dia akan kasih jawaban yang super logical ke elo tapi mungkin ga kena ke hati lo karena ga merasa dimengerti. Makanya kenapa kita lebih suka diskusi sama mentor, senior, atau career coach karena mereka bisa menunjukkan empati.
2. Skill di atas akan bikin lo bisa menggunakan AI dengan lebih efektif
Mentor gue pernah bilang “Kualitas jawaban yang lo dapatkan itu akan sesuai dengan kualitas pertanyaan yang lo berikan.” Dalam konteks Generative AI, ini makin penting. Dengan prompt yang berbeda maka lo akan mendapatkan jawaban yang sangat berbeda dari ChatGPT.
Nah dari 10 skill ini bisa aja kita kupas satu satu tapi supaya ga kepanjangan
Maka dari itu kita fokus sama yang paling atas dulu yaitu analytical thinking
Jujur pas gue googling, ada banyak definisi dari analytical thinking ini
yang gue tangkep so far adalah
Kemampuan untuk mengumpulkan, mengolah, dan mengambil pola dari sekumpulan informasi dan menggunakannya untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan
Dengan definisi di atas, 3 tips yang bisa lo lakukan untuk mengasah kemampuan analytical thinking
1. Membangun rasa penasaran
Sadar atau engga, sebenernya ketika kita masih anak anak, kita memiliki rasa penasaran yang luar biasa
Sayangnya semakin dewasa kita semakin ga penasaran
Kenapa?
Bisa jadi karena kita pernah kena omel karena penasaran
Bisa jadi juga karena pas sekolah, muridyang banyak nanya itu kurang keren
Jadi kita bisa mulai dengan menanyakan kenapa
2. Mencari informasi berkualitas
Seringkali, kita ga kepikiran sama suatu hal karena kita udah terbiasa banget mengerjakan sesuatu seperti itu
Padahal ternyata di luar sana, udah ada cara beda mengerjakan sesuatu
Ini makin penting di zaman AI karena kalau kita ga paham gimana AI bekerja, akan sulit juga untuk kita memanfaatkan potensi dari AI tersebut
Nah pe ernya ga semua informasi punya kualitas yang sama
Makanya gue paling hobi beli online course dari pengajar favorit gue karena mutu informasinya udah terjamin
3. Mengkondisikan supaya berpikir analitis itu mudah
Selama kerja sambil travelling gue kesulitan banget melakukan ini
Gue merasa kesulitan untuk berpikir analitis kalau lagi capek, ngantuk, dan banyak distraksi
Makanya kalau mau kondusif biasanya gue butuh tidur cukup, pagi pagi, dan ga ada distraksi
Biasanya kalau lagi kayak gini mikir tuh jadi jauh lebih lancar
Jadi cari tahu situasi dimana lo bisa berpikir dengan kondusif
That’s it for now!
Yuk kita kembangkan 10 skill ini pelan pelan
Ga harus semua, bisa pilih 1-2 yang mau difokusin dalam 6 bulan ke depan
Gue personally pengen memperdalam technology literacy dengan going the Gen AI Rabbit Hole
Let me know ya skill apa yang mau lo pelajari dengan reply / comment
Content of the week
Ada 4 jenis komunikasi yang sering terjadi di dunia kerja: pasif, agresif, pasif agresif, dan asertif. Gue merasa asertif itu adalah cara yang efektif tapi belum banyak digunakan secara rutin. Learn more how to do that di video minggu ini
Waktu gue pertama kali jadi manager 5 tahun lalu, gue melakukan kesalahan ini. Pas ngobrol ngobrol, eh ternyata ga cuma gue yang ngelakuinnya. Yuk cari tau supaya bisa lo hindari. Kalau udah lo lakukan, minimal lo sadar lo ga sendirian :)
Ketika kita punya goal yang sulit dicapai, seringkali kita malah menurunkan goal kita. Akibatnya kita jadi ga live up to our potential. Nah coba deh alternatif ini supaya kita tetap bisa mencapai goal yang udah kita set biarpun kadang demotivating
Sebagai manager, kadang kita perlu memulai dan mengeksekusi pembicaraan yang sensitif. Salah satunya adalah mengkomunikasikan kepada tim member kalau mereka under perform dan menentukan langkah selanjutnya. Simak caranya di video ini
Comments